Loading...
Pesta internet
Di lautan informasi digital, karnaval lain diam-diam berlangsung. Netizen secara spontan membangun jembatan untuk pernikahan Lin Gengxin dan Zhao Liying di Douyin.
Namun, jembatan itu tampaknya telah dibangun dengan baja virtual dan antusiasme netizen, dan stabilitasnya perlu diverifikasi.
Jawaban Lin Gengxin bukan hanya angin sepoi-sepoi yang bertiup melintasi air, tetapi sebuah batu yang menimbulkan seribu gelombang, menyebabkan diskusi panas di antara para penggemar dan hiruk-pikuk berbagai dugaan.
Loading...
Antusiasme para penggemar terkadang seperti es krim musim panas, yang terlihat menggoda tetapi mudah meleleh. Kali ini, mereka secara aktif menyatakan dukungan mereka untuk Lin Gengxin dan Zhao Liying di Internet, membuat kunci pernikahan dan melampirkan kata-kata berkat.
"Seratus tahun kebaikan bersama", keempat kata ini seharusnya menjadi harapan baik untuk masa depan, tetapi mereka secara tidak sengaja melangkah ke bidang kehidupan pribadi kedua bintang.
Tindakan itu memicu tanggapan dari Lin, yang memposting pemikirannya di media sosial sambil secara tidak sengaja menambahkan bahan bakar ke api.
Decoding identitas
Balasan Lin tidak diposting di media sosialnya sendiri, tetapi di bawah posting dari salah satu penggemarnya. Begitu kata-kata itu keluar, itu menarik lebih banyak perhatian.
Bukankah ini hanya pertunjukan yang direncanakan dengan baik? Dia menggunakan gelar kehormatan "Guru Zhao", yang mau tidak mau membuat orang berpikir bahwa di balik setiap gelar ada lapisan cerita dan makna yang dalam.
Sikap Lin Gengxin jelas dan sopan, dan setiap kata-katanya seperti lompatan lembut pada keyboard Internet, dan akhirnya jatuh di hati kita masing-masing.
Namun, reaksi penggemar beragam, dengan beberapa mendukung, beberapa menentang, dan beberapa bimbang di tengah. Sikap mereka seperti baling-baling cuaca, terus berubah.
Perilaku beberapa penggemar ini bahkan menarik komentar blak-blakan Lin Gengxin, dan dia menyebutkan kemarahannya, yang mau tidak mau membuat orang berpikir, di mana batas kebebasan penggemar untuk tersandung?
Di balik layar
Siaran serial TV "Walking with the Phoenix" tidak diragukan lagi merupakan katalisator untuk diskusi ini. Penampilan kedua aktor dalam drama itu sempurna, dan chemistry mereka masih bergejolak di layar.
Namun, ketika kamera berhenti, kedua aktor kembali ke kehidupan mereka. Lin Gengxin dengan blak-blakan mengusulkan bahwa emosi dalam drama harus tetap dalam permainan, dan setiap orang harus memiliki hak untuk memilih gaya hidup mereka sendiri dalam kehidupan nyata.
Kata-katanya seperti bintang di langit malam, cerah tapi tak terjangkau. Beberapa grup penggemar di platform sosial juga mulai bergabung dalam diskusi, dengan beberapa berpura-pura menjadi penggemar Zhao Liying untuk memicu perselisihan.
Namun niat mereka dengan cepat diketahui oleh netizen lain, dan perilaku para penggemar ini seperti penjahat dalam drama tersebut, penuh intrik dan tipu daya.
Namun, sebagian besar penggemar sejati telah menjaga kewarasan mereka, mereka mengerti di mana batas-batas idola mereka, dan mereka tidak mudah terpengaruh oleh kata-kata orang lain.
Nasib sendiri
Dalam analisis terakhir, pertemuan antara Lin Gengxin dan Zhao Liying adalah pertemuan yang indah, baik di depan layar maupun dalam kehidupan. Kolaborasi mereka membawa kegembiraan dan emosi bagi penonton, dan mungkin inilah hal yang paling harus diingat.
Di era hiburan ini dengan mengorbankan privasi pribadi, mungkin kita semua harus belajar menjaga jarak tertentu dari kehidupan pribadi selebriti.
Tidak peduli seberapa bersemangat netizen dan betapa menyentuh cerita yang mereka buat, kehidupan Lin Gengxin dan Zhao Liying tetap menjadi milik mereka.
Pada akhirnya, kita semua adalah penonton yang menonton cerita terungkap, dan kita bisa menghiburnya, tetapi kita tidak bisa menjadi penulis yang mengendalikan cerita. Mari kita pertahankan rasa humor dan nikmati karnaval milik industri hiburan ini, sambil tidak lupa menghormati kehidupan pribadi dan pilihan semua orang.