Aliansi Unggulan

Anak laki-laki berusia dua setengah tahun itu sengaja menutupi kepala saudara perempuannya dengan handuk, dan tanggapan ibunya terlalu menjengkelkan

pengarang:Kebijaksanaan Harano DO6

**Bab 1: Penemuan Tak Terduga**

Pada suatu sore yang cerah, seorang ibu di Guangdong sibuk menyiapkan makan malam di dapur. Tiba-tiba, dia mendengar tangisan saudara perempuannya dari ruang tamu, dengan nada urgensi yang tidak biasa dalam suaranya. Jantung ibu berdebar kencang, dan dia segera meletakkan pekerjaannya dan bergegas keluar dari dapur.

Di ruang tamu, ibu saya melihat pemandangan yang mengerikan: putranya yang berusia dua setengah tahun benar-benar menutupi kepala saudara perempuannya dengan handuk. Sang ibu secara naluriah bergegas mendekat dan merobek handuk dari tangan putranya, dan adik perempuan itu segera menghirup udara segar dalam-dalam dan menangis lebih keras.

Sang ibu menggendong adiknya dan menatapnya dengan sakit hati sambil menatap putranya dengan tegas. Mata putranya dipenuhi ketakutan, dan dia sepertinya tidak tahu apa yang telah dia lakukan salah. Hati sang ibu penuh dengan keraguan dan kemarahan, dan dia tidak mengerti mengapa putranya berperilaku begitu berbahaya.

Anak laki-laki berusia dua setengah tahun itu sengaja menutupi kepala saudara perempuannya dengan handuk, dan tanggapan ibunya terlalu menjengkelkan

**Bab 2: Alasan Ibu**

Sang ibu membawa putranya ke samping dan mencoba mendapatkan jawaban dari mulutnya. Putranya ragu-ragu dan tidak tahu mengapa dia melakukan ini. Sang ibu berpikir, mungkin itu karena dunia putranya tiba-tiba menjadi lebih rumit, dan itu meresahkan baginya untuk memanjakannya dibagikan dengan saudara perempuannya.

Sang ibu ingat bahwa sejak kelahiran saudara perempuannya, putranya memang berperilaku sedikit tidak normal, dia sering mengganggu saudara perempuannya dengan sengaja atau tidak sengaja, dan bahkan terkadang memiliki perilaku agresif. Sang ibu menyadari bahwa itu mungkin karena putranya mengekspresikan ketidaksenangan dan kecemburuannya dengan caranya sendiri.

Anak laki-laki berusia dua setengah tahun itu sengaja menutupi kepala saudara perempuannya dengan handuk, dan tanggapan ibunya terlalu menjengkelkan

**Bab 3: Diskusi hangat di kalangan netizen**

Ibu memutuskan untuk memposting video di media sosial, berharap mendapat saran dari orang tua dan pakar pendidikan lainnya. Video tersebut dengan cepat menarik perhatian dan diskusi hangat netizen. Beberapa netizen percaya bahwa anak laki-laki mungkin meniru atau salah memahami reaksi saudara perempuannya, dan menyarankan agar ibu menanyakan sumber perilaku anak dan memperbaiki kesalahan anak.

Beberapa netizen berbagi pengalaman mereka, beberapa berkata: "Saya melakukan ini ketika saya masih kecil, mungkin saya pikir itu lucu, atau saya meniru orang dewasa." Orang lain berkata: "Anak-anak suka meniru, dan ibu harus bertanya di mana mereka belajar atau siapa yang mereka dengarkan." "

Sang ibu membaca setiap komentar dengan cermat, memikirkan bagaimana dia bisa mendidik dan membimbing putranya dengan lebih baik.

Anak laki-laki berusia dua setengah tahun itu sengaja menutupi kepala saudara perempuannya dengan handuk, dan tanggapan ibunya terlalu menjengkelkan

**Bab 4: Pentingnya Pendidikan**

Sang ibu memutuskan untuk menerima saran dari netizen, dan dia memutuskan untuk memberi tahu putranya dengan kasar bahwa perilakunya salah, dan pada saat yang sama memberi tahu dia bahwa saudara perempuannya tidak akan mengambil cinta orang tuanya untuknya, dan saudara perempuannya adalah objek yang perlu dia lindungi. Sang ibu berharap melalui pendidikan yang benar, anaknya akan memahami pentingnya kasih sayang keluarga.

Anak laki-laki berusia dua setengah tahun itu sengaja menutupi kepala saudara perempuannya dengan handuk, dan tanggapan ibunya terlalu menjengkelkan

Dia memanggil putranya ke depan dan mengatakan kepadanya dengan nada tegas bahwa menutupi kepala saudara perempuannya adalah salah, bahwa itu akan menyakiti saudara perempuannya dan membuat keluarga tidak bahagia. Sang ibu juga memberi tahu putranya bahwa semua orang sangat mencintainya, dan kedatangan saudara perempuannya tidak akan mengurangi cinta orang tuanya kepadanya, sebaliknya, saudara perempuannya juga anggota keluarga, dan semua orang harus mencintainya.

Anak laki-laki berusia dua setengah tahun itu sengaja menutupi kepala saudara perempuannya dengan handuk, dan tanggapan ibunya terlalu menjengkelkan

**Bab 5: Refleksi Ibu**

Sang ibu sangat menyadari bahwa sebagai keluarga multi-bayi, semangkuk air harus rata, dan hati anak-anak tidak boleh tidak seimbang. Dia mulai merenungkan apakah tindakannya secara tidak sengaja memberi putranya sinyal yang salah bahwa saudara perempuannya adalah "penyusup" dalam keluarga.

Untuk mengubah ini

Anak laki-laki berusia dua setengah tahun itu sengaja menutupi kepala saudara perempuannya dengan handuk, dan tanggapan ibunya terlalu menjengkelkan

Dalam hal ini, sang ibu mulai lebih memperhatikan kebutuhan psikologis putranya. Dia menghabiskan waktu sendirian dengan putranya setiap hari untuk membuatnya merasa bahwa cinta ibunya padanya tidak berkurang. Pada saat yang sama, sang ibu juga mendorong putranya untuk bermain dengan saudara perempuannya dan menjadi pelindungnya daripada musuh.

Anak laki-laki berusia dua setengah tahun itu sengaja menutupi kepala saudara perempuannya dengan handuk, dan tanggapan ibunya terlalu menjengkelkan

**Bab 6: Keluarga Hangat**

Berkat usaha ibuku, suasana di rumah menjadi lebih harmonis. Putranya juga secara bertahap memahami pendidikan ibunya, ia mulai mengambil inisiatif untuk melindungi saudara perempuannya, dan hubungan antara kedua bersaudara itu menjadi semakin dekat. Sang ibu menyaksikan interaksi anak-anak, dan hatinya penuh kelegaan.

Anak laki-laki berusia dua setengah tahun itu sengaja menutupi kepala saudara perempuannya dengan handuk, dan tanggapan ibunya terlalu menjengkelkan

Suatu hari, sang ibu menemukan bahwa putranya berinisiatif mengambil handuk kecil saat saudara perempuannya sedang bermain, dengan lembut menutupi kepala saudara perempuannya, dan kemudian meniru cara ibunya biasanya menyisir rambut saudara perempuannya. Mata sang ibu begitu tersentuh sehingga dia tahu bahwa putranya telah mengerti apa itu cinta sejati.

Keluarga, dididik oleh ibu saya, penuh dengan kehangatan dan cinta. Ibu tahu bahwa jalan masih panjang dalam pendidikan, tetapi dia bersedia untuk terus bekerja keras untuk menciptakan lingkungan yang penuh kasih bagi anak-anak untuk tumbuh dewasa.

Anak laki-laki berusia dua setengah tahun itu sengaja menutupi kepala saudara perempuannya dengan handuk, dan tanggapan ibunya terlalu menjengkelkan

Baca terus