Banyak orang akan menghadapi masalah seperti itu dalam kehidupan sehari-hari mereka, anggota tubuh mereka terlihat kurus dan kurus, tetapi pinggang dan perut terlihat sangat gemuk, dan bagian lemak ini sulit hilang. Kondisi ini, yang dikenal sebagai obesitas perut, cukup umum pada populasi.
Pada pria, obesitas perut dapat didiagnosis jika lingkar pinggang lebih besar dari 90 cm, sedangkan standar untuk wanita adalah lingkar pinggang lebih dari 85 cm. Obesitas perut tidak hanya mempengaruhi penampilan, tetapi juga dapat meningkatkan risiko beberapa penyakit.
1
Penyebab obesitas perut
Obesitas perut, juga dikenal sebagai obesitas tipe apel atau obesitas sentral, mengacu pada jenis obesitas di mana lemak menumpuk terutama di perut dan mengelilingi organ dalam. Penyebab obesitas perut mungkin termasuk yang berikut:
Kebiasaan makan yang tidak sehat
Asupan berlebihan makanan tinggi kalori, tinggi lemak, tinggi gula dan tinggi garam, terutama minuman manis dan makanan olahan, dapat menyebabkan asupan energi melebihi pengeluaran, dan kelebihan energi disimpan di perut dalam bentuk lemak.
Kurang olahraga
Menjadi menetap dan kurang dalam aktivitas fisik yang memadai dapat menyebabkan berkurangnya pengeluaran energi, yang pada gilirannya menyebabkan akumulasi lemak, terutama di perut.
Faktor metabolisme
Seiring bertambahnya usia, metabolisme mereka dapat melambat, sehingga mengurangi pengeluaran energi, dan jika kebiasaan makan mereka tetap tidak berubah, mereka dapat dengan mudah menyebabkan akumulasi lemak perut.
Efek samping obat
Obat-obatan tertentu, seperti diuretik tertentu, kortikosteroid, dan antidepresan, dapat menyebabkan kenaikan berat badan, terutama lemak perut.
tekanan
Stres jangka panjang menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak kortisol (hormon stres), dan kadar kortisol yang tinggi dikaitkan dengan peningkatan lemak perut.
2
Bahaya obesitas perut
Penyakit kardiovaskular
Obesitas perut dikaitkan dengan faktor risiko seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes, yang merupakan prediktor penting penyakit kardiovaskular. Obesitas perut juga dapat menyebabkan pembesaran jantung dan gagal jantung.
Diabetes
Obesitas perut sangat terkait dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2. Lemak perut dapat mempengaruhi kontrol gula darah dengan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap insulin.
Sindrom metabolik
Obesitas perut adalah fitur kunci dari sindrom metabolik, keadaan penyakit yang terdiri dari beberapa kelainan metabolik, termasuk tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, kadar trigliserida tinggi, dan kadar HDL (kolesterol baik) rendah.
Penyakit hati
Obesitas perut dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit hati berlemak nonalkohol (NAFLD) dan sirosis. Akumulasi lemak perut dapat menyebabkan peradangan hati dan fibrosis.
Apnea tidur
Obesitas perut dapat menyebabkan sleep apnea, gangguan tidur yang menyebabkan apnea nokturnal dan kelelahan siang hari.
Masalah kesuburan
Obesitas perut memiliki dampak negatif pada kesuburan wanita dan dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur dan infertilitas.
3
Cara meningkatkan obesitas perut
Modifikasi diet
Kurangi asupan makanan tinggi gula, lemak dan garam dan pilih biji-bijian, daging tanpa lemak, ikan, kacang-kacangan, sayuran dan buah-buahan.
Kontrol ukuran piring Anda dan hindari makan berlebihan.
Meningkatkan asupan serat makanan, terutama serat larut, seperti apel, pir, gandum, dan kacang-kacangan, dapat membantu mengurangi lemak perut.
Kurangi asupan alkohol, karena alkohol dapat meningkatkan akumulasi lemak perut.
Tingkatkan aktivitas fisik
Lakukan latihan aerobik secara teratur, seperti jalan cepat, berlari, berenang, atau bersepeda, dengan setidaknya 150 menit latihan intensitas sedang atau 75 menit latihan intensitas tinggi per minggu.
Menggabungkan latihan kekuatan, terutama untuk otot inti, seperti sit-up, kawat gigi papan, dll, dapat membantu memperkuat otot perut dan mengurangi lemak perut.
Kurangi waktu menetap dan sering bangun, seperti menggunakan meja berdiri, melakukan tugas-tugas, atau berjalan-jalan.
Meningkatkan kualitas tidur
Pastikan Anda cukup tidur setiap malam, orang dewasa biasanya membutuhkan 7 hingga 9 jam tidur.
Meningkatkan kebersihan tidur, seperti menjaga lingkungan tidur Anda tenang, gelap dan sejuk, dan menghindari perangkat elektronik sebelum tidur.
Hindari kebiasaan buruk
Berhenti merokok, karena merokok dikaitkan dengan obesitas perut.
Kurangi jumlah waktu yang Anda habiskan untuk duduk, dan cobalah untuk berdiri dan bergerak sebanyak mungkin.
Kelola stres
Gunakan teknik relaksasi seperti pernapasan dalam, meditasi, yoga atau relaksasi otot progresif untuk mengelola stres.
Pertimbangkan psikoterapi, seperti terapi perilaku kognitif, untuk mengubah kebiasaan makan dan olahraga yang buruk